[Welcome To Japan] Visa

12:17:00 PM

Assalamu'alaikum Guys..

Finally, i have visa sticker from Japan embassy on my passport. Yeaay.. I'm so happy, not only that's my other first experiences but also means that i'm allowed to enter Japan. Double yeay!!

Back to end of march, 2016. I set that month as a time to propose my visa to embassy. Aku akan berangkat pada akhir april maka akhir maret adalah saat yang pas untuk mengajukan permohonan visa. Sebagai informasi, masa berlaku visa itu hanya 3 bulan dari waktu pembuatan jadi paling engga buatlah visa nya maksimal 2 bulan sampai dengan 2 minggu sebelum keberangkatan.

Aku punya waktu cukup banyak untuk mempersiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan. Seperti yang ada di website kedutaan, dokumen yang diperlukan adalah :

Dokumen-dokumen yang perlu dilengkapi dalam mengajukan permohonan visa
  1. Paspor.
  2. Formulir permohonan visa. [download (PDF)] dan Pasfoto terbaru (ukuran 4,5 X 4,5 cm, diambil 6 bulan terakhir dan tanpa latar, bukan hasil editing, dan jelas/tidak buram)
  3. Foto kopi KTP (Surat Keterangan Domisili)
  4. Fotokopi Kartu Mahasiswa atau Surat Keterangan Belajar (hanya bila masih mahasiswa)
  5. Bukti pemesanan tiket (dokumen yang dapat membuktikan tanggal masuk-keluar Jepang)
  6. Jadwal Perjalanan [ download (DOC)] (semua kegiatan sejak masuk hingga keluar Jepang)
  7. Fotokopi dokumen yang bisa menunjukkan hubungan dengan pemohon, seperti kartu keluarga, akta lahir, dlsb. (Bila pemohon lebih dari satu)
  8. Dokumen yang berkenaan dengan biaya perjalanan:
    Bila pihak Pemohon yang bertanggung jawab atas biaya
    * Fotokopi bukti keuangan, seperti rekening Koran atau buku tabungan 3 bulan terakhir (bila penanggung jawab biaya bukan pemohon seperti ayah/ibu, maka harus melampirkan dokumen yang dapat membuktikan hubungan dengan penanggung jawab biaya).
Perhatian:
* Dokumen harus disusun sesuai urutan No. 2 - 8 sebelum diserahkan di loket.

1. Paspor 
Pastikan paspor masih berlaku sampai dengan 6 bulan kedepan. Kebetulan masa berlaku paspor masih sampai 2019, aman.

2. Formulir permohonan visa
Download lah formulir yang paling terbaru langsung dari website kedutaan Jepang di Indonesia. Isi formulir dengan "None" apabila tidak ada. Untuk alamat hotel, aku cuma isi 1 lokasi saja di tempat pertama kali menginap meskipun aku menginap di 3 tempat berbeda.

Pasfoto terbaru
Aku cuma foto di fujifilm deket rumah, mereka sudah punya format foto visa jepang, jadi tinggal bilang aja kalo mau bikin pasfoto untuk visa jepang. Ini dia hasilnya :
Pasfoto Visa Jepang
3. Foto kopi KTP (Surat Keterangan Domisili)
Fotokopi KTP tidak perlu dipotong, copy aja di atas kertas A4

4. Fotokopi Kartu Mahasiswa atau Surat Keterangan Belajar (hanya bila masih mahasiswa)
Karena udah bukan mahasiswa lagi, aku menggantinya dengan Surat Keterangan Bekerja dari Perusahaan (Berbahasa Inggris). Ini link contoh surat bagi yang berminat

5. Bukti pemesanan tiket
Aku melampirkan e-ticket dari ANA untuk keberangkatan Kuala Lumpur - Osaka dan Kepulangan Narita Tokyo - Kuala Lumpur. Selain itu aku melampirkan juga tiket PP Jakarta - Kuala Lumpur.
  
6. Jadwal Perjalanan
Silahkan download format jadwal perjalan terbaru langsung dari website kedutaan Jepang, takutnya mereka punya format yang sudah berbeda. Untuk jadwal, ga perlu diisi terlalu detail, pastikan aja kalau tanggalnya sesuai dengan tanggal di tiket pesawat. Ini contoh dari Jadwal Perjalanan yang aku buat. Padahal sebenernya ga pake willer bus, tapi aku masukin aja karena ada 1 spot yang dihilangkan yaitu "Toyama". 

Nah, untuk bukti sewa hotel, aku lampirkan dibawah Jadwal Perjalanan, karena pada dasarnya tidak diminta di persyaratan, tapi aku lampirin aja buat jaga-jaga. Oiya, kalau belum yakin visa nya akan lolos, bisa reservasi hotel dulu melalui booking.com dengan pilihan pay later dan free cancellation. Banyak banget kok hotel di jepang yang bisa dipilih dengan cara ini. Kalau nanti ketemu hotel dengan harga yang lebih oke, hotel sebelumnya bisa di cancel, maksimum 3 hari sebelum kedatangan. Pastikan dulu persyaratannya sebelum booking ya. 

7. Fotokopi dokumen yang bisa menunjukkan hubungan dengan pemohon, seperti kartu keluarga, akta lahir, dlsb. (Bila pemohon lebih dari satu)
Poin ini tidak aku lampirkan, karena aku hanya mengajukan sendiri

8. Dokumen yang berkenaan dengan biaya perjalanan
Nah, poin ini nih yang kadang bikin deg-degan orang-orang, termasuk aku dong karena memang ga ada aturan yang jelas, berapa banyak sih uang yang diperlukan supaya visanya granted. Dari hasil blogwalking, banyak yang bilang paling enggak siapkan uang sebanyak 1 juta/hari, jadi kalo di jepangnya 10 hari, minimal uang di tabungan sebesar 10 Juta ditambah uang pesawat pulang pergi. Tapi katanya ini juga ga bisa jadi patokan, ada juga yang uangnya lebih dari ini tapi ternyata permohonannya ditolak. Selain itu, usahakan juga rekening bank yang diberikan adalah rekening bank yang aktif dimana ada uang yang masuk dan keluar secara kontinyu. 

Karena aku sudah mempersiapkan perjalanan ini cukup lama, jadi aku udah ngebagus-bagusin rekening dari bulan Desember 2015. Yang diminta kan rekening 3 bulan terakhir, jadi saat itu aku kasih rekening koran dari bulan Januari - Maret 2016. Melalui Bank Mandiri, biaya pembuatan rekening koran adalah 7.500/lembar. 

Untuk menyiasati dokumen yang berkenaan dengan biaya perjalanan, bisa juga visa diajukan dengan menggunakan E-Passport sehingga fotokopi rekening koran tidak diperlukan. Karena saat ini, pengguna E-Passport dapat mendapatkan visa Jepang secara gratis, tapi pengajuan tetap harus dilakukan ke kedutaan ya. 

Setelah semua dokumen lengkap, susun berurutan tanpa amplop dan tanpa distaples.

Lalu, tibalah hari dimana pagi itu aku berangkat ke kedutaan Jepang di Jalan MH Thamrin No.24, Menteng, Jakarta Pusat. Sampai di kantor, aku minta izin untuk keluar sebentar, trus pesen gojek deh soalnya katanya parkirnya susah (ga diizinin parkir di dalam area kedutaan jadi orang-orang pada parkir di gedung sebelahnya). Kalo naik gojek, berhentinya di depan Grand Indonesia soalnya setelah itu motor ga boleh melalui area Thamrin. Jalan sedikit sekitar 600 meter. Nyampe disana, antri sebentar lalu diizinkan masuk dengan menukarkan KTP dengan visitor ID. Tas dan barang bawaan lain ga perlu dititip. Selanjutnya masuk ke ruangan permohonan dan ambil nomor antrian di sebelah loket. Ambil nomor antrian A yang ditunjukkan untuk pembuatan visa (Selain orang Jepang). Saat itu aku mendapatkan antrian no 36. 
Nomor Antrian

Waktu menunggu ga terlalu lama, soalnya loket yang dibuka ada tiga dan petugasnya bekerja dengan gesit. Akhirnya nomor aku dipanggil, dokumen dicek sebentar, setelah dipastikan kalau dokumen sudah lengkap, aku diberikan slip warna putih dengan sticker pink (Aku ga ngerti kenapa aku dapet sticker pink, ini yang bikin deg-degan karena yang granted itu biasanya stickernya warna putih) yang nantinya digunakan untuk mengambil paspornya kembali. 
Slip Pengambilan
Paspor dapat diambil 4 hari kemudian, yaitu tanggal 5 April. Semua proses selesai pukul 09.00 pagi. Cepet banget kan. Abis itu balik ke kantor deh dengan perasaan deg-degan. Soalnya kalo sampe visanya ga dapet, hanguslah semua tiket dan apartemen yang semuanya udah dibayar LUNAS.

Hari yang dinanti tiba, 5 April. Aku meminta tolong adnin buat ngambilin paspornya yang syukur-syukur ada visanya. Untuk mengambil visa, cuma diperlukan bukti pengambilan aja, ga perlu bawa KK atau surat kuasa. Oiya pembayaran visa dilakukan saat pengambilan visa, biayanya sebesar 330ribu dibayar dengan uang pas. Prosesnya sama, ambil nomor antrian A dan selanjutnya menunggu dengan harap harap cemas. 

Berdasarkan ceritanya Adnin, pasport aku sempet agak lama ditemukan -___- alhasil makin bikin deg-degan aja, finally setelah diobrak abrik, ketemu juga paspornya. Petugas membuka paspor dan meminta Adnin membayar biaya visanya. Alhamdulillaaaah itu berarti visanya granted! karena kalo ga dapet, kita ga perlu bayar biaya pembuatan visa, beda sama visa Amerika, lolos ga lolos, uang melayang. Setelah itu anin langsung telepon aku dan aku minta anin cek apa semua nya udah bener tanggal dan segala macemnya di visa. Setelah dibuka, dengan agak shock anin bilang "Teh, kok tanggalnya Mei 2014 yaaa" OMG aku kaget bukan kepalang "Haaa kok bisa nin, coba diliat yang beneer :'((((" eeeeh ternyata yang Adnin liat itu adalah sticker izin masuk Hongkong yang sebelumnya udah nempel di passport. Zzzzzz 
Finally, here it is :
Japan's Visa
Dengan visa ini, Jepang tak lagi sekedar impian :) 
Tunggu cerita selanjutnya mengenai perjalanan aku ke Jepang yaah, until Next Time!  

You Might Also Like

0 comments

Subscribe